Article Detail
CLEAN UP DAY
Tidak hanya orang muda katolik saja yang hadir, orang muda dari agama lain pun turut berpartisipasi. Tidak hanya orang muda, anak-anak, dan oma-opa pun ada yang ikutan. Staf Dinas Kebersihan juga ikutan, lho. Mereka berkumpul di SD Tarakanita 5, pukul 6 pagi! Kalo kaduds, jam segitu masih tidur ya? hahahha…
Memilih lokasi di Velodrome Jakarta Timur, tentu para peserta membutuhkan titik kumpul. Terpilihlah SD Tarakanita 5 sebagai titik kumpul, tapi kenapa mau ya?
Acara ini sesuai dengan nilai Tarakanita, yaitu Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) yang punya komitmen untuk peduli pada lingkungan.
Sekolah yang sudah punya bank sampah bernama green carlo ini menjadi sekolah bebas sampah sejak 2016. Mereka sudah bisa mengolah sampahnya sendiri, contohnya, kertas bekas pakai yang ada sudah dibuat menjadi kertas daur ulang. Keren, kan?
Ibu Ruli, sebagai kepada SD Tarakanita 5 memberi pesan bagi orang muda Katolik. Seperti salib, ada yang vertikal dan horizontal. Ke atas cinta kepada Kristus dan ke bawah cinta kepada Bumi.
Bumi yang cuma satu ini bukanlah warisan, melainkan titipan. Sebagai umat Katolik, iman tanpa perbuatan adalah mati. Maka, selain berdoa dan rajin ke gereja, mari kita lakukan tindakan nyata, kaduds.
Lalu, ada pesan-pesan juga dari Novi, Ketua Gropesh, “Yuk, kita mulai benar-benar melakukan gerakan untuk cinta lingkungan! Saya yakin, kita semua sudah peduli pada Bumi, tapi kurang action. Yuk, sama-sama bergerak!”
Seperti katanya bunda Theresa “Kamu bisa melakukan hal yang aku tidak bisa, aku bisa melakukan hal yang kamu tidak bisa. Bersama kita bisa melakukan sesuatu”.
CLEAN UP DAY
25 Agustus 2019 Anak- anak kelas 5 berkumpul di Kampung Makasar Cililitan pukul 06.00 dalam rangka Clean Up day .Mereka berkumpul dengan membawa plastik sampah, penjepit sampah, dan sarung tangan. Yap! Mereka berkumpul dalam rangka Clean Up Day.
Tidak hanya anak-anak dari SD Tarakanita 5 saja yang hadir, anak-anak dari Kampung Makasar yang tergabung dalam tim Jumantik Cilik juga anak-anak di sekitar lingkungan di situ. turut berpartisipasi. Tidak hanya orang muda, anak-anak, dan oma-opa pun ada yang ikutan. Staf Dinas Kebersihan juga ikutan.
Memilih lokasi di Kampung Makasar Cililitan Jakarta Timur sebagai titik tumpu juga malakukan aksi pungut sampah.
Acara ini sesuai dengan nilai Tarakanita, yaitu Keadilan Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (KPKC) yang punya komitmen untuk peduli pada lingkungan. Kegiatan ini diisi dengan punggut sampah di sekitar Kampung Makasar Cililitan.
SD Tarakanita diwakili oleh anak-anak kelas 5 sejumlah 20 siswa ambil bagian dalam kegiatan ini. Acara punggut sampah selesai, acara selanjutnya adalah mempraktekkan mendaur ulang kertas yang dijelaskan oleh Ibu P.Ruliyati Puji Lestari, M.Pd. Kemudian anak-anak serta ibu-ibu PKK dari RW setempat mempraktekkan mendaur ulang kertas. Lalu, ada pesan-pesan juga dari Angel, Ketua Gropesh, “Yuk, kita mulai benar-benar melakukan gerakan untuk cinta lingkungan! Saya yakin, kita semua sudah peduli pada Bumi, tapi kurang action. Yuk, sama-sama bergerak!”
Sekolah juga menyerahkan 20 tanaman kelor yang diserahkan langsung kepada perwakilan RT, RW, dan dinas yang terkait lainnya
Seperti katanya bunda Theresa “Kamu bisa melakukan hal yang aku tidak bisa, aku bisa melakukan hal yang kamu tidak bisa. Bersama kita bisa melakukan sesuatu”.
-
there are no comments yet